Minggu, 29 November 2009

Bacaan Basmalah dalam sholat

Bacaan basmalah dalam sholat

Oleh: Abdulloh Faqieh

Para ulama sepakat bahwa bacaan“basmalah” merupakan sebagian ayat dari surat An Naml, tapi mereka berbeda pendapat tentang basmalah di awal surat. Tentang hal tersebut ada 3 pendapat yang masyhur:

1. Bahwa basmalah ayat dari Al Fatihah dan dari setiap surat, oleh karena itu membacanya wajib dalam Fatihah, dan hukumnya seperti dalam Fatihah baik dalam sir dan jahrnya. Adapun dalil yang menguatkan ini adalalah dari haditsnya Nu’aim Al Mujammir dia berkata:

صليت وراء أبي هريرة فقرأ: بسم الله الرحمن الرحيم ثم قرأ بأم القرآن،، الحديث

Artinya: Saya sholat Abu Hurairah dia membaca “ Bismillahirrohmaanirrohiim” kemudian baca Al Fatihah …………

Kemudian di akhir hadits tersebut Abu Hurairah berkata:

و الذي نفسي بيده إني لأشبهكم صلاة برسول الله صلى الله عليه وسلم

(رواه النسآئي وابن خزيمة وابن حبان)

Artinya: Demi Dzat yang aku di tangan-Nya sesungguhnya aku menyerupakan kepada kalian dengan sholatnya Rosululloh SAW (H.R.Nasa’i, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban)

Ini adalah pendapat Imam Syafi’i, Ahmad ,Abu Tsur dan Abu Ubaid.

2. Basmalah merupakan ayat tersendiri yang diturunkan untuk memisahkan diantara surat, dan membacanya boleh bahkan disunahkan , akan tetapi tidak disunahkan membaca jahr, hal ini berdasarkan Hadits dari Anas, dia berkata:

صليت خلف رسو ل الله صلى الله عليه وسلم وخلف أبي بكر وعمر وعثمان، وكانوا لا يجهرون ببسم الله الرحمن الرحيم (رواه النسآئي وابن حبان والطحاوي)

Artinya: Saya sholat di belakang Rosululloh SAW. Dan Umar dan Utsman, mereka tidak mengeraskan dengan Bismillahirrohmaanirrohiim. (H.R. Nasa’i, Ibnu Hibban dan At Thohawiy)

Ini adalah pendapat Abu Hanifah, Sofyan Tsauriy dan Ahmad bin Hanbal

3. Basmalah bukan termasuk Al Fatihah dan bukan selainnya, dan membacanya makruh baik sir maupun jahr dalam sholat Fardlu. Adapun sholat sunnah boleh. Madzhab ini tidak kuat. Ini adalah pendapat Imam Malik.

Ibnu Qoyyim menyimpulkan antara pendapat pertama dan kedua bahwa Rosululloh SAW. terkadang mengeraskan Basmalah dan terkadang merahasiakannya (membaca sir).

Sumber: 1. Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah Daar el Fikr (1983): 115 jilid 1

2. Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid Daar el Kutub el Islamiyah : 89 juz 1

Tidak ada komentar: